Tangerang (GNews)-Ade Maskanah, perempuan kelahiran 3 Mei 1965 adalah pemegang sertifikat instruktur Ling Tien Kung. Ia berhasil mendapatkan sertifikat sebagai instruktur setelah lulus dalam ujian instruktur yang diadakan oleh MPET2, organisasi yang menaungi Ling Tien Kung, di Gedung Robotika ITS, Surabaya, Sabtu (26/10/2024).
Ling Tien Kung merupakan teknik terapi penyembuhan yang dilakukan dengan tempo pelan tetapi mampu membangkitkan energi untuk mengaktifkan kembali organ-organ tubuh sehingga lebih segar dan bugar. Inti ajarannya adalah berpusat pada pelatihan anus yakni Empet-Empet Anus (Fu Kang) dan Charge Aki Manusia.
Menjadi instruktur, menurut Ade, adalah kesempatan mengajak orang untuk hidup sehat. Ade ingin warga di sekitar lingkungannya yang sakit bisa sembuh dan yang sehat bisa terus terjaga kesehatannya tanpa perlu jauh-jauh terapi sehingga Ade, meminjam istilah anak muda sekarang ‘gercep’ (gerak cepat) menyurati manajemen RS Metro Hospital untuk meminta ijin halaman RS dijadikan sasana, tempat orang-orang terapi Ling Tien Kung.
Surat permohonan ijin tempat yang diajukan Ade mendapat respon positif dari manajemen RS Metro Hospital. Akhirnya, pada Jum’at pagi yang cerah tanggal 22 November 2024, dihadiri lebih dari 100 orang, ditandai dengan potong tumpeng sebagai simbol telah resmi terbentuk sasana yang diberi nama Nambo Jaya Mandiri yang beralamat di Jl Moh Toha No 1 Km 2 Nambo Jaya Kota Tangerang.
Ade merasa sangat bersyukur dan bahagia karena jerih payahnya membuahkan hasil. Kebahagiaannya semakin bertambah tambah ketika melihat dan menyaksikan langsung peserta terapi yang sembuh dari sakitnya. Ia mengisahkan salah seorang peserta terapi yang bernama ibu Nining yang merasakan manfaat terapi Ling Tien Kung. Sudah 2 bulan tumitnya sakit sehingga susah berjalan. Kalau bangun tidur tumitnya terasa sakit cekot-cekot. Alhamdulillah setelah rutin terapi keluhan ibu Nining sudah hilang dan bisa berjalan dengan nyaman tanpa rasa sakit lagi.
Lain lagi dengan Mak Agung dari Pondok Arum. Salah seorang peserta terapi di Sasana Nambo Jaya ini sudah berusia 70 tahun. Sebelum mengikuti terapi ia menyampaikan tidak bisa jongkok karena lutut dan pinggangnya sakit. Setelah terapi secara rutin akhirnya sang nenek bisa jongkok dengan sempurna. Ade mengaku sangat terharu dengan perubahan positif yang dialami oleh peserta yang mengikuti terapi.
Usia bukan menjadi penghalang Ade untuk terus berkiprah mengajak orang sehat dengan terapi Ling Tien Kung. Ia yang tahun ini genap berusia 60 tahun, terus konsisten berdedikasi mengembangkan Ling Tien Kung menyebarkan misi Making People Healthy. Setelah di November mendirikan Sasana Nambo Jaya Mandiri, Ade menutup tahun 2024 dengan mendirikan Sasana Alun-Alun A Yani dan Sekretariat Negara (Setneg), keduanya berlokasi di Kota Tangerang. (ras/red